Cari Artikel

Thursday, January 23, 2020

Berenang Yuk! : Catatan Outing Class SDIT Darul Ihsan

Pontianak - Salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa SDIT Darul Ihsan Pontianak adalah Outing Class. Outing Class merupakan kegiatan belajar di luar sekolah yang rutin dilaksanakan satu kali pada setiap semester. Nah, pada Outing Class kali ini sedikit berbeda. Setelah sebelumnya kegiatan Outing Class lebih banyak mengunjungi lokasi yang berada di dalam gedung, seperti Perpustakaan Daerah dan Pusat IPTEK dan Bahasa di PCC, maka kali ini para siswa SDIT Darul Ihsan diajak untuk bermain air sembari mengamalkan sunnah Nabi dan para sahabat, yaitu "berenang". Pada kesempatan ini, SDIT Darul Ihsan mengajak para siswanya ke kolam renang JC. Oevang Oeray Pontianak. Tentu saja hal ini disambut antusias oleh para siswa, namun tidak sedikit pula kekhawatiran dirasa oleh para orangtua siswa. Hal ini cukup bisa dipahami oleh pihak sekolah, mengingat sebelum dilaksanakanya kegiatan Outing ini, telah terjadi sebuah peristiwa memilukan dimana seorang siswa SMP tenggelam di sebuah kolam berenang di Pontianak. Namun, dengan kejadian serta kekhawatiran para orangtua tersebut, tidak lantas mengendurkan niat sekolah untuk tetap dapat melaksakan kegiatan yang telah dirancang jauh-jauh hari sebelumnya.

Seperti sebelumnya, kegiatan Outing Class dibagi menjadi dua hari, yaitu pada tanggal 20 dan 21 Januari 2020. Hari pertama, kegiatan akan dijalani lebih dahulu oleh peserta ikhwan (laki-laki) dari kelas 1 - 6 ditambah peserta akhwat (perempuan)  kelas 1. Di hari pertama, kami menggunakan 3 buah bis dari Dinas Perhubungan Kota Pontianak. Sebelum berangkat, para siswa diajak untuk menunaikan shalat dhuha di Masjid Azzakiyah, setelah itu mereka dibagi kelompok untuk kemudian diberangkatkan menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, anak-anak diajak untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu guna menghindari cedera disaat berenang. Anak-anak terlihat sangat bersemangat dan tidak sabar untuk segera melompat ke dalam kolam renang. Setelah pemanasan, maka para siswa SDIT Darul Ihsan langsung dipersilahkan untuk berenang. Disini semakin telihat antusias mereka yang bergitu besar - ya namanya juga anak-anak, hehe. Raut kebahagiaan terus terpancar dari wajah mereka yang lugu ini. 

Di sisi lain, para dewan guru senantiasa siap siaga menjaga dan memperhatikan gerak gerik mereka tanpa harus mengusik kesenangan mereka. Selama kurang lebih dua jam, mereka diberikan kesempatan untuk mengeksplor fasilitas yang terdapat di lokasi tersebut. Ada yang naik seluncuran , ada yang menunggu dibawah "ember" besar untuk dapat menikmati siraman air yang "tumpah" dan juga ada yang fokus dengan berenangnya. Saking serunya, waktu pun berlalu tanpa disadari. Saatnya mereka untuk berbilas dan mengganti pakaian. Sebelum mengakhiri dan kembali pulang ke sekolah, para siswa lalu diajak untuk menikmati "catering" yang telah disediakan oleh pihak kantin sekolah. Setelah makan, mereka pun kembali ke sekolah untuk kemudian dijemput oleh orangtua masing-masing.

Hari kedua dijalani oleh peserta akhwat (perempuan) dari kelas 2 - 6. Sama seperti dihari sebelumnya, sebelum ke lokasi, mereka shalat dhuha dan bagi kelompok. Pada hari ini, mereka berangkat dengan menggunakan 2 buah bis dari Dinas Perhubungan Kota Pontianak. Para siswi akhwat SDIT Darul Ihsan juga tidak kalah antusiasnya dengan para siswa ikhwan. Sesampainya di lokasi, mereka segera melakukan pemanasan yang dipimpin oleh Pak Angga dan bu Irma, guru PJOK SDIT Darul Ihsan. Segera setelah pemanasan, satu per satu dari mereka mulai memasuki kolam renang. Ada yang mulai berenang, ada yang langsung menaiki seluncuran dan ada yang menunggu "siraman air". Dua jam berlalu tanpa terasa, mereka pun akhirnya bersiap-siap untuk berbilas, ganti pakaian dan menikmati "catering". Tepat waktu Zhuhur, semua peserta sudah kembali ke sekolah.

Begitulah catatan singkat kegiatan Outing Class semester genap tahun 2020 ini. Walaupun diawali dengan kekhawatiran dari orangtua siswa, namun atas izin Allah, kegiatan ini pun dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala yang berarti. Alhamdulillah. :) 

Admin, 24 Januari 2020


Wednesday, January 22, 2020

Q & A: Tanya Jawab Seputar SDIT Darul Ihsan Pontianak

Bismillah, Alhamdulillah, Sholatuwasalam 'ala Rasulillah.
Ayah Bunda, menindaklanjuti postingan admin FB SDIT Darul Ihsan tanggal 15 Januari 2019 yang membuka sesi tanya jawab bagi Ayah Bunda, dan alhamdulillah sudah terkumpul sejumlah pertanyaan yang Insya Allah akan dijawab dibawah ini. 

P     : Gimana proses antar-jemput?
J      : Antar jemput siswa SDIT Darul Ihsan dilakukan di luar pagar sekolah

P     : Berapa lama toleransi jemput?
J      : Sekolah memberikan toleransi waktu menjemput 15 menit setelah jam pulang

P     : Anak yang belum dijemput akan menunggu dimana?
J      : Anak akan tetap berada di lingkungan sekolah jika belum dijemput dan pagar sekolah akan terus ditutup

P     : Siapa yang boleh menjemput?
J      : Sekolah selalu mengharapkan Ayah Bunda yang senantiasa menjemput sang anak

P     : Gimana sistem penilaian untuk naik kelas?
J      : Penilaian untuk naik kelas, tidak hanya bersumber dari nilai akademik yang diraih, tetapi juga dilihat dari akhlak dan adab serta peran serta orangtua dalam mendukung proses pendidikan bagi sang anak

P    : Kebanyakan lulusannya ke SMP mana?
J     : Sebagian besar lulusan SDIT Darul Ihsan melanjutkan jenjang pendidikan ke pondok pesantren, baik di Kalbar, maupun di luar Kalbar. 

P    : Gimana hasil UN lalu?
J     : Alhamdulillah SDIT Darul Ihsan pada tahun sebelumnya menduduki peringkat ke-3 SD terbaik se-kecamatan Pontianak Barat, dan peringkat ke-1, SD Swasta terbaik se-kecamatan Pontianak Barat. Selain itu terdapat seorang lulusan yang masuk 100 siswa dengan nilai UN terbaik se-kota Pontianak

P    : Apakah pakai sistem ranking?
J    : Tidak

P    : Apakah pakai sistem rewards untuk anak yang berprestasi?
J    : Tentu saja, SDIT Darul Ihsan secara konsisten memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi tiga siswa terbaik di setiap kelasnya serta bagi siswa yang memiliki hafalan terbaik di setiap akhir semester.

P    :  Bagaimana sekolah menghadapi bullying?
J     : Bullying adalah hal yang serius dan menjadi perhatian tersendiri bagi sekolah, sekolah senantiasa melakukan antisipasi terhadap tindakan-tindakan bullying. Salah satu bentuk antisipasi ialah melaksanakan program-program ukhuwah bagi anak seperti shalat dhuha berjama'ah, shalat zhuhur berjama'ah, muroja'ah bersama, makan bersama, mabit, outing class dan juga program-program lainnya.

P    : Bagaimana menanggapi anak yang mengaku dibully atau punya masalah dengan anak lainnya?
J    : Alhamdulillah, sepanjang sepengetahuan kami, belum pernah terjadi tindak bullying di sekolah baik yang dilakukan oleh anak-anak maupun dewan guru.  

P    : Adakah keringanan biaya bagi peserta didik yang kurang mampu seperti sekolah umum lainnya?
J    : Sementara ini, sekolah mencoba memaksimalkan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah maupun swasta untuk mendukung pendidikan bagi siswa yang tidak mampu, seperti Program Indonesia Pintra (PIP), Bantuan Perlengkapan Sekolah bagi siswa tidak mampu, Beasiswa Pendidikan dari LAZIS Amanah, bahkan bantuan PKH dari Dinas Sosial,. Namun sekolah tidak menutup kemungkinan akan memberikan bantuan bagi siswa yang dinilai perlu untuk dibantu dengan ketentuan dan syarat-syarat tertentu.

Barakallahufikum. 

Wednesday, January 15, 2020

DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) - Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya

Layanan Dapodik mulai dikembangkan pada tahun 2006 oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri dikenal dengan Biro PKLN Depdiknas dimasa itu.  Lihat sejarah lengkapnya >> Sejarah Dapodik

A. Pengertian Dapodik
Dapodik yang merupakan singkatan dari Data Pokok Pendidikan adalah sebuah sistem aplikasi pengumpulan dan pengelolaan data terpadu berskala nasional. Aplikasi ini dioperasikan oleh OPS (Operator Sekolah) di setiap satuan pendidikan. Didalam aplikasi Dapodik memuat data-data rinci mengenai satuan pendidikan (sekolah) tersebut, baik data Peserta Didik (PD), data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), dan wali murid. Agar data yang diinput valid, maka operator sekolah wajib menginput sesuai dengan berkas-berkas yang dinilai sebagai sumber data yang sah seperti Akta lahir, Kartu Keluarga, dan KTP Orangtua. 

B. Fungsi Dapodik
Dapodik sebagai satu-satunya acuan data yang digunakan Kemdikbud tentunya menjadikan dapodik ini memiliki peran yang sangat vital dan dengan beragam fungsi (multi-fungsi). Fungsi dapodik pada setiap tahunnya terus mengalami perkembangan terkait dengan perubahan kebijakan dan program yang dicanangkan Kemdikbud. Pada saat ini dapodik berfungsi untuk :
  1. Alokasi dana BOS bagi sekolah sesuai jumlah siswanya
  2. Alokasi kuota penerima tunjangan-tunjangan bagi guru yang memenuhi syarat
  3. Alokasi bantuan sarana dan prasarana bagi sekolah yang fasilitasnya belum memadai
  4. Pengajuan dan perbaikan data kelembagaan sekolah
  5. Pengajuan dan VerVal (Verifikasi dan Validasi) data dan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
  6. Pengajuan dan VerVal data Peserta Didik (Siswa) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
  7. Pengajuan dan Verval data Satuan Pendidikan dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
  8. Pemetaan dan pemerataan guru
  9. Monitoring dan Evaluasi kebijakan-kebijakan dan program-program Kemdikbud
  10. Mempercepat dan meningkatkan efektifitas pelaporan yang dilakukan dari sekolah ke kementerian serta dengan mengurangi resiko penyimpangan atau pelanggaran yang ada sebelumnya.

C. Manfaat Dapodik
Kemendikbud memiliki satu data tunggal sebagai rujukan untuk mendukung seluruh program di lingkungan Kemendikbud, di pemerintah daerah maupun lintas kementerian dan Non- Government Organization (NGO) nasional maupun internasional. Pengukuran keberhasilan program, pemantauan pelaksanaan kebijakan dan pengukuran ketercapaian SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan SPM (Standar Pelayanan Minimum) akan mudah dipantau. Dengan menggunakan data yang terintegrasi akan menghasilkan kebijakan yang terintegrasi pula. Selain itu Dapodik bermanfaat guna meminimalisir double entry (data ganda) karena sistem data yang dikembangkan sangat bersinergi. 

Tuesday, January 14, 2020

Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad ﷺ (Bagian 3: Gelar Ash-Shiddiq dan Tanggapan Kaum Quraisy - Selesai)

Setelah itu, Nabi Muhammad ﷺ kembali ke Mekkah al-Mukarramah. Pada pagi harinya, beliau berada di tengah-tengah kaum beliau untuk memberitahukan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Allah yang Allah perlihatkan kepadanya. Mereka justru semakin mendustakan dan menyakiti beliau. Sebagian ada yang bertepuk tangan, dan ada pula yang menaruh tangan di atas kepala dengan merasa aneh dan mengingkari.

Beberapa orang kemudian menghampiri Abu Bakr Ash-Shiddiq dan menyampaikan hal itu kepadanya. Abu Bakr berkata, "Jika memang beliau berkata seperti itu, berarti beliau benar." Mereka berkata, "Apa kau percaya padanya tentang hal itu?" Abu Bakr menyahut, "Aku percaya pada beliau terkait hal yang lebih jauh dari itu. Aku selalu percaya kepada beliau atas berita dari langit baik pada pagi maupun petang hari." Karena itulah Abu Bakr disebut Ash-Shiddiq.

Orang-orang kafir kemudian menguji beliau. Mereka meminta beliau untuk menyebutkan ciri-ciri Baitul Maqdis. Beliau belum pernah melihat Baitul Maqdis sebelumnya. Allah menampakkan Baitul Maqdis di hadapan beliau sehingga beliau melihatnya dengan mata kepala beliau. Beliau kemudian memberitahukan kepada mereka seperti apa ciri-cirinya. Beliau menyebutkan pintu-pintu dan tempat-tempat Baitul Maqdis satu per satu, hingga mereka tidak bisa membantahnya. Bahkan mereka  berkata, "Demi Allah, ia benar dalam menyebut ciri-cirinya."

Mereka juga bertanya kepada beliau ﷺ tentang kafilah milik mereka yang datang dari Syam. Beliau memberitahukan berapa jumlah unta kafilah tersebut, bagaimana kondisinya, kapan kafilah ini tiba, dan unta apa yang ada dibarisan depan kafilah. Apa yang beliau beritahukan ini terjadi sama persis seperti yang beliau katakan. Namun, orang-orang zalim tetap ingkar.

Pada pagi harinya setelah malam Isra', Jibril datang dan mengajarkan tata cara shalat lima waktu dan waktu-waktunya kepada Nabi ﷺ. Sebelumnya, shalat hanya dikerjakan dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada malam hari.

Selesai.

Oleh: Admin, Sungai Rengas, 14 Januari 2020

Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad ﷺ (Bagian 2: Mendapatkan Perintah Shalat )

Rasulullah ﷺ mendapat perintah shalat lima puluh waktu. Beliau kembali hingga bertemulah dengan Nabi Musa. Ia bertanya, "Apa yang diperintahkan kepadamu, wahai Muhammad?" Rasul menjawab, "Shalat lima puluh waktu."

Nabi Musa kembali berkata, "Umatmu tidak akan sanggup. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan untuk umatmu. Rasul melirik malaikat Jibril dan memberi isyarat kepadanya. Jibril memberi isyarat, "Sungguh benar jika kamu berkehendak." Malaikat Jibril kembali membawa Rasulullah ﷺ naik ke Arsyur Rahman, Allah ﷻ dan Dia masih di tempat yang tadi. 

Menurut riwayat yang lain, beliau diberi keringanan menjadi empat puluh waktu dan kembali bertemu Nabi Musa. Ia berkata, "Kembalilah menemui Tuhanmu, minta keringanan dari-Nya, dan terus permohonan keringanan yang diajukan Nabi Musa kepada Allah ﷻ hingga akhirnya kewajiban shalat menjadi lima waktu."

Nabi Musa kembali menyuruh Rasulullah ﷺ untuk menemui Allah ﷻ memohon keringanan. Namun Rasul menjawab, "Aku sudah malu terhadap Allah, aku ridha dan menerima (perintah ini)."

Setelah itu, terdengar sebuah seruan, "Telah Aku tetapkan, kewajiban yang telah aku fardhukan, dan telah aku ringankan (kewajiban itu) terhadap hamba-Ku."

Para sahabat berbeda pendapat perihal, apakah Rasulullah ﷺ saat di Arsy Ar-Rahman langsung melihat Allah atau tidak?

Berita yang benar adalah yang diriwayatkan Ibnu Abbas bahwa Rasulullah melihatnya. Masih menurut Ibnu Abbas bahwa beliau melihatnya dengan hati. 

Hadits shahih yang diriwayatkan oleh 'Aisyah dan Ibnu Mas'ud berbeda. Disebutkan bahwa makna ayat "laqad raahu nazlatan ukhra" maksudnya adalah malaikat Jibril.

Dalam hadits shahih lainnya disebutkan, dari Abu Dzar, ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ, "Apakah engkau melihat Tuhanmu?" Rasul menjawab, "Cahaya! Aku melihat cahaya. Yaitu antara aku dan cahaya yang kulihat." Seperti dalam riwayat lain disebutkan, "Aku melihat cahaya.:

Diceritakan Imam Ad-Darimi, "Para sahabat telah bersepakat bahwa Rasulullah ﷺ tidak melihat Allah ﷻ." Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Perkataan Ibnu Abbas tidaklah bertentangan dengan pendapat ini. Karena pendapatnya, Rasulullah melihat Allah ﷻ dengan hatinya."

Bersambung...

Oleh: Admin, Sungai Rengas, 14 Januari 2020 

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2020 / 2021

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah ﷻ atas segala nikmat dan karunia-Nya serta tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada qudwah kita baginda Nabi Muhammad ﷺ beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.


Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya kelas 1 Sekolah Dasar (SD)  merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk mengisi formasi siswa kelas 1 di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Ihsan Pontianak Barat sebagai realisasi layanan pendidikan dan mensukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun.

Jadwal Pendaftaran PPDB dimulai dari tanggal 13 Januari hingga 13 Februari 2020. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut:


1.     Calon siswa berusia minimal 6 tahun pada Juli 2020
2.     Mengisi formulir pendaftaran
3.     Melengkapi berkas berkas lainnya seperti:
·        Fotokopi Kartu Keluarga
·        Fotokopi Akta Kelahiran
·        Fotokopi KTP Kedua Orangtua
·        Pas Foto berukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar

Formulir pendaftaran bisa didapatkan di sekretariat PPDB di SDIT Darul Ihsan Pontianak, Jl. Apel dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000,- / anak.

Demikian informasi terkait PPDB 2021/2020 yang dapai kami sampaikan. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia Bapak Halim, S.Kom.I (0857-5016-9094) dan Bapak Andriadi, S.Pd.I (0896-9036-9261)


Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh







email: darulihsan.sdit2011@gmail.com
facebook: Sdit Darul Ihsan
instagram: @sditdarulihsan
youtube: Darul Ihsan

Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad ﷺ (Bagian 1: Allah ﷻ menghibur Sang Nabi ﷺ )

Rasulullah ﷺ melakukan perjalanan malam (Isra) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dengan ditemani Malaikat Jibril menggunakan Buraq. Beliau tiba di Al-Aqsha dan menjadi imam shalat para nabi. Perjalanan ini beliau lakukan dengan ruh dan jasad sebagaimana pendapat yang paling kuat tentang hal ini. Peristiwa ini, merupakan bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada hamba-Nya. Allah menghibur sang Nabi di kala sang Nabi baru saja kehilangan dua sosok yang beliau cintai, yaitu istri beliau, Khadijah dan paman beliau, Abu Thalib. Maka saat-saat itu pun dikenal pula dengan tahun kesedihan.

Kendaraan buraq diikat di salah satu tiang masjid. Ada juga yang mengatakan buraq turun di Bethlehem, namun hal ini tidak benar. 

Pada malam itu juga, Rasul diangkat (Mi'raj) dari Baitul Maqdis menuju langit ketujuh (samaud dunya). Malaikat Jibril membukakan tabir, maka terbukalah. Rasulullah melihat bapak manusia, Nabi Adam. Beliau  ﷺ mengucapkan salam kepadanya. Nabi Adam pun menjawab salam beliau, menyambut dan mengakui kenabiannya.

Allah ﷻ memperlihatkan  ruh-ruh yang berbahagia dari keturunan Nabi Adam di sebelah kanan, dan memperlihatkan juga ruh-ruh yang menderita di sebelah kirinya. 

Setelah itu, beliau naik ke langit kedua. Beliau melihat Nabi Yahya dan Nabi Isa. Beliau melanjutkan perjalanan naik ke langit ketiga. Disana, beliau melihat Nabi Yusuf. Di langit keempat, beliau melihat Nabi Idris. Setelah itu, beliau naik ke langit kelima dan bertemu Nabi Harun. 

Di langit keenam, beliau melihat Nabi Musa. Ketika menemuinya Nabi Musa menangis. Beliau bertanya, "Mengapa engkau menangis?" Nabi Musa menjawab, "Aku menangis karena ada seseorang yang diutus menjadi Nabi setelahku, umatnya masuk surga lebih banyak dibandingkan umatku."

Beliau naik kembali ke langit ketujuh dan bertemu Nabi Ibrahim. Akhirnya beliau diangkat ke sidratul muntaha kemudian naik kembali ke al-bait al-ma'mur hingga tiba di singgasana Arsyur Rahman, Allah ﷻ; mendekat kepada-Nya; begitu dekat. Jaraknya dua busur panah atau lebih dekat lagi. Karena itu, diwahyukan kepada hamba-Nya apa yang seharusnya diwahyukan.

Bersambung... 

Oleh: Admin, Sungai Rengas, 14 Januari 2020

Wednesday, January 1, 2020

Pentingnya Belajar Sirah Rasulullah ﷺ

Bismillah. Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah senantiasa kita panjatkan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita yang mulia, Muhammad ﷺ. Baik wanita atau laki-laki, dewasa atau anak-anak, ulama maupun awam, pemimpin perusahaan ataupun karyawan - seluruh orang Islam perlu untuk belajar biografi Rasulullah ﷺ. Karena faktanya, banyak dari kewajiban ibadah dan aktifitas kita dalam Islam merujuk pada pengetahuan kita tentang kehidupan beliau ﷺ. Sebagai contoh, setiap muslim hendaknya mencintai Nabi ﷺ, namun bagaimana kita bisa mencintainya tanpa memiliki pengetahuan tentang diri beliau? Kita tidaklah hidup disaat Nabi ﷺ menyampaikan dakwah Islam kepada kaum Quraisy, sehingga satu-satunya cara bagaimana kita menjadi dekat dengan beliau ﷺ dan dengan konsisten mencintainya adalah dengan mempelajari perkataan serta amal perbuatan beliau. Dan bagaimana kita bisa menjadi pengikut beliau ﷺ jika kita tidak mengetahui perkataan dan amal perbuatan beliau ﷺ. Itulah sebabnya kita sangat butuh mendekatkan diri kita kepada kehidupan sang Nabi ﷺ.

Dengan mempelajari sirah (biografi Nabi), kita dapat melihat bagaimana sang Nabi adalah sosok suami yang ideal, ayah yang ideal, pemimpin yang ideal, pendidik yang ideal, hakim yang ideal dan seterusnya. Terlepas dari kondisi dan siapa diri kita, kita dapat mengambil pelajaran dari kehidupan sang Nabi ﷺ.  Jika seorang mendedikasikan sebagian hidupnya untuk berdakwah (yakni seorang da'i), maka baginya mempelajari sirah Nabi adalah kewajiban. Dengan mempelajari sirah, seorang da'i belajar tentang metodologi dakwah, terlebih disaat menghadapi orang-orang yang menolak dakwah Islam dan bagaimana sang Nabi ﷺ bersabar atas segala penderitaan yang dialaminya. Banyak pelajaran serta pesan moral yang tak terhitung jumlahnya yang bisa sang da'i dapatkan dari mempelajari sirah nabawiyah. 

Jika seseorang tersebut adalah seorang pendidik, baik dirumah maupun di sekolah atau bahkan pendidik di lingkungan masyarakatnya, maka ia dapat mempelajari bagaimana sang pendidik terbaik yang pernah ada di muka bumi berhasil membangun genarasi muslim sejati, yang kemudian akhirnya membangun sebuah peradaban yang luar biasa yang pernah diketahui oleh umat manusia. Pada masa awal keislaman, para sahabat dididik di sebuah tempat terbaik di dunia yaitu Darul Arqam (tempat rahasia kaum muslimin di awal kenabian), dimana disanalah Nabi ﷺ mengajarkan al-Qur'an, tauhid, adab-adab dan lain sebagainya. Murid-murid beliau ﷺ pun berhasil lulus menjadi para pemimpin dan para pendidik pada generasi muslim berikutnya. 

Jika seseorang tersebut adalah seorang pemimpin, ia dapat mempelajari bagaimana kualitas kepemimpinan sejati dari Sirah Nabi ﷺ, yang mana beliau ﷺ adalah sosok pemimpin yang sangat adil serta bagaimana beliau dapat menyatukan kaum muslimin, bagaimana beliau menghadapi kelompok pengacau yang disebut dengan kelompok munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, dan juga bagaimana beliau ﷺ berjuang untuk negeri kaum muslimin yang lebih baik. 

Jika seseorang tersebut adalah ulama, ia dapat merujuk kepada sirah nabawiyah dalam usaha untuk memahami al-Qur'an, karena setiap sikap dan perilaku Nabi ﷺ merupakan praktek dari apa yang terkandung di dalam al-Qur'an. Lebih lanjut, banyak dari turunnya ayat-ayat al-Qur'an bermula dari peristiwa yang terjadi di masa hidup Rasulullah ﷺ. Seorang ulama hanya dapat memahami ayat-ayat al-Qur'an jika ia memahami peristiwa yang menjadi sebab ayat-ayat tersebut turun. 

Jika ia ingin menjadi muslim yang zuhud (yaitu meninggalkan segala kenikmatan dunia karena Allah), ia dapat belajar melalui sirah nabawiyah, perbedaan antara Zuhud dan Ekstrim, sehingga ia dapat menjalani hidup dengan seimbang dengan cara yang benar sebagaimana kehidupan yang dijalani oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Jika seorang muslim tertimpa musibah, ia dapat menemukan cara bersikap yang benar dari sirah nabawiyah karena tidak ada seorang pun yang tertimpa musibah mengalaminya sebesar apa yang pernah Nabi ﷺ alami. 

Maka, tidak diragukan lagi bahwa mempelajari sirah (biografi Nabi ﷺ) bagi seorang muslim adalah keharusan. Bagaimana mungkin kita bisa menjalani hidup sebagai seorang muslim tanpa mengetahui apa yang semestinya seorang muslim lakukan yang mana hanya bisa kita temukan dalam perjalanan hidup sang Nabi yang mulia, Nabi Muhammad ﷺ, melalui sirahnya. 

Diterjemahkan dan diringkas dari pengantar buku sirah, "The Noble Life of the Prophet ﷺ" karya Dr. Ali Muhammad As-Sallaabee, tahun 2001

Admin: Sungai Rengas, 1 Januari 2020